Penangkar kenari seringkali mendapat masalah dalam proses penangkaran salah satunya yaitu gagal pada saat membesarkan anakan burung kenari yang diasuh oleh induk kenari. Anakan kenari mati terjadi bisa pada saat setelah menetas atau setelah berjalan beberapa hari. Biasanya hal ini terjadi dikarenakan faktor dari luar. Sehingga menyebabkan induk kenari merasa terancam sehingga mengabaikan keselamatan anakannya. Agar tidak terjadi hal demikian sebaiknya penangkar memperhatikan beberapa tanda yang diperlihatkan oleh induk kenari, diantaranya:
Induk Kenari bersikap Protektif dan Selalu Gelisah
Jika menemui betina yang sifatnya sensitif terhadap aktivitas diluar sangkar, maka sebaiknya penangkar meletakkan sangkarnya ke lokasi yang bebas dari lalu lalang manusia sehingga tenang. Dengan memindahkan ke tempat tenang, dapat menciptakan suasana yang aman bagi induk yang sedang meloloh ataupun sedang mengeram. Sikap induk burung yang over protektif dan tidak tenang dapat diredam sehingga emosi induk kenari dapat lebih stabil. Jika telah berhasil menetaskan dan membesarkan anakannya hingga lepas masa sapih maka untuk proses bertelur berikutnya induk akan lebih mapan.
Induk Betina tidak mau makan telur puyuh yang disediakan
Pada saat anakan kenari menetas biasanya induk kenari akan menyuapi anaknya dengan bahan yang lembut dan mudah dicerna baik oleh induk kenari maupun anakannya. Beberapa bahan yang mudah dicerna antara lain beberapa sayur dan buah, serta telur puyuh rebus. Namun akan menjadi hal yang perlu dipikirkan bila induk kenari tidak mau memakan pakan yang lunak tersebut. Bila induk kenari lebih memilih makan bijian, maka secara otomatis ketika meloloh anakan akan ikut memberikan pakan bijian pada anaknya. Padahal anakan burung kenari belum mampu mencerna bahan makanan tersebut. Sehingga dapat menyebabkan anakan yang masih kecil tersebut mati karena kesulitan membuang kotoran dari bahan bijian tersebut.
Bila terjadi hal demikian, penangkar dapat melakukan tindakan untuk menyelamatkan anakan kenari tersebut. Penangkar dapat membantu menyuapi anak kenari dengan menggunakan bubur bayi yang diberikan dengan menggunakan spet. Istilah pemberian pakan oleh manusia ini disebut dengan hand feeding. Selain itu perlu juga dicoba memberikan beberapa jenis makanan lunak yang disukai induk kenari, sehingga induk kenari dapat meloloh anaknya dengan makanan yang dimakannya. Bila belum ketemu yang disukai oleh induk, penangkar dapat terus melakukan penyuapan sampai anakan dapat memakan sendiri dari wadah makan.
Adanya parasit yang membuat Indukan Tidak Nyaman
Beberapa binatang suka hidup dengan cara mengambil keuntungan dari binatang yang lain sehingga binatang yang lain tersebut mengalami gangguan bahkan kematian. Binatang yang mempunyai cara hidup demikian disebut dengan parasit. Salah satu parasit yang suka mengganggu kehidupan burung terutama burung kenari adalah kutu. Kutu bersifat parasit terhadap burung kenari baik pada anakan maupun induk kenari. Sifatnya yang berbahaya dan susah dideteksi keberadaannya ini bisa hidup disela-sela sarang dan bulu burung kenari.
Kutu hidup dengan menghisap darah sehingga dapat menyebabkan burung kenari yang dipelihara dapat mengalami anemia atau kurang darah. Bila dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kematian burung kenari terutama pada anakan yang masih kecil.
Tanda-tanda burung kenari anakan yang terkena kutu adalah wajah dan tubuhnya pucat. Sedangkan pada induk kenari terlihat bulu yang berlubang atau rusak. Selain itu burung terlihat sering menyisir bulunya dan merasa tidak nyaman. Untuk burung yang terkena serangan kutu sudah parah akan terlihat murung dan gelisah. Bahkan burung sering mandi walaupun cuaca tidak cocok untuk mandi.
Agar burung dapat terbebas dari serangan kutu, maka dapat dilakukan dengan cara memandikan burung dengan larutan antiseptik atau obat anti kutu. Setelah burung dimandikan, burung dijemur sampai bulunya kering. Proses ini sebaiknya dilakukan berulang kali sampai burung benar-benar bebas dari kutu. Obat yang tersedia di pasaran saat ini ada yang berupa serbuk maupun cair yang dapat di teteskan kebagian tubuh burung.
Bila obat berupa cairan biasanya dapat langsung diteteskan pada bagian tubuh yang sering digunakan sebagai tempat sembunyi kutu yaitu pada bagian tengkuk yang sukar dijangkau burung pada saat menyisir bulunya. Selain pada tubuh burung obat kutu sebaiknya juga di taburkan atau diteteskan di tempat yang menjadi sarang kutu seperti pada sela sela sangkar. Caranya yaitu dapat dilakukan dengan menyemprotkan cairan dengan spayer atau ditaburkan langsung bila berupa bubuk. Pembasmian kutu harus dilakukan menyeluruh terlebih lagi pada tempat bertelur dan mengerami burung kenari.
Posting Komentar