Banyak kios pakan yang juga menjadi penjual ulat hongkong. Ulat hongkong sering disajikan sebagai extra fooding untuk burung pemakan serangga yang dipelihara. Harga ulat hongkong termasuk murah dan mudah didapatkan sehingga banyak pecinta burung lebih sering menyajikannya untuk burung klangenan mereka. Namun, menurut beberapa sumber mengatakan bahwa ulat hongkong berbahaya. Berbahaya bagaimanakah yang dimaksud?
Pada dasarnya, burung pleci membutuhkan protein untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya. Dialam liar, burung pleci mendapatkan supplai protein dari serangga dan buah yang ia dapatkan. Pleci dapat mengontrol sendiri seberapa banyak kebutuhan serangga yang ia butuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Sedangkan di dalam sangkar, pleci mendapatkan makanan hanya dari yang kita sediakan. Pleci tidak mempunyai banyak pilihan. Seringkali pada saat sedang dalam kondisi lapar, apa yang kita sediakan, itulah yang dimakan.
Hingga saat ini manusia tidak tahu secara pasti, berapa banyak porsi yang seharusnya disajikan. Kita hanya menebak dan mencoba settingan hingga pleci memiliki performa yang kita anggap baik. Padahal secara alami bila pleci terpenuhi kebutuhannya kita bisa lihat dipagi hari dia berkicau dengan lepas.
Salah satu menu yang sering disajikan untuk memenuhi kebutuhan pleci adalah ulat hongkong. Ulat hongkong dianggap memiliki kandungan protein yang dapat menjadi sumber protein bagi pleci. Selain itu ulat hongkong juga memiliki manfaat yang lain diantaranya:
- Ulat hongkong mempercepat proses mabung. Pada saat proses mabung, bulu pleci banyak yang rontok. Namun tidak jarang tidak semua bulunya ambrol sehingga memperlambat proses pertumbuhan bulu yang baru. Untuk mempercepat proses tersebut disarankan memberikan ulat hongkong sebagai salah satu menu makanannya.
- Ulat hongkong merangsang pleci cepat berkicau
- Ulat hongkong dapat merangsang birahi pleci sehingga lebih sering berkicau.
Disamping banyak manfaat yang dikandung ulat hongkong, ulat hongkong juga memiliki bahaya yang mengintai. Bahaya yang dimaksud adalah:
- Karena ulat hongkong bersifat panas, seringkali pleci mengalami rontok bila makan terlalu banyak. Bulu rontok pada saat mabung memang baik, namun bila rontok belum waktunya akan menjadi masalah buruk.
- Ulat hongkong yang berkulit keras dapat membuat tembolok pleci rusak. Ulat hongkong yang disajikan hendaknya masih berkulit lunak atau baru berganti kulit.
- Pemberian ulat hongkong yang melebihi porsi seharusnya akan menimbulkan efek merugikan. Pleci yang mengkonsumsi ulat hongkong terlalu banyak akan menjadi over birahi.
- Karena hawa panas yang ditimbulkan dari mengkonsumsi ulat hongkong. Maka pleci akan lebih sering mandi dan berjemur dari pada berkicau saat lomba.
Posting Komentar