Burung perkutut Bangkok akhir-akhir ini mulai banyak dipelihara dan dibudidayakan. Walaupun dianggap berbeda dengan perkutut lokal, tetapi burung perkutut Bangkok juga memiliki berbagai kelebihan yang menarik untuk dipelihara sebagai klanggenan.
Masyarakat pada umumnya menganggap burung perkutut sebagai salah satu burung yang memiliki tuah gaib serta beberapa kekuatan dengan mitos yang diyakini banyak orang. Burung perkutut dengan kekuatan gaib tersebut memiliki ciri fisik yang berbeda dengan burung Perkutut umumnya yang biasa disebut dengan Katuranggan.
Pada umumnya katuranggan hanya dimiliki oleh burung Perkutut lokal. Bagi pecinta perkutut, ciri-ciri tersebut dapat dikenali dari warna bulu sekitar mata, jumlah bulu pada bagian ekor sisik kaki dan beberapa tanda fisik lainnya yang tidak dimiliki oleh burung perkutut Bangkok.
Lalu apakah dengan tidak memiliki ciri-ciri kekuatan gaib tersebut membuat perkutut Bangkok tidak diminati? ternyata tidak, banyak orang yang sekarang ini justru tertarik dengan perkutut yang memiliki asal usul dan sejarah unik ini.
Asal Usul Perkutut Bangkok
Konon dari beberapa sumber menuliskan bahwa Burung perkutut Bangkok juga sebenarnya berasal dari Jawa. Untuk bagaimana cerita asalnya perkutut jawa sampai di Thailand ada beberapa versi. Ada yang menyebut burung perkutut dari Jawa itu dibawa oleh pekerja paksa yang diangkut oleh Tentara Jepang ke Thailand. Tapi ada juga yang menyebut burung perkutut tersebut sudah sampai disana sejak sekitar 200 tahun lalu yaitu zaman kerajaan Ratanakonsin.
Singkat cerita burung perkutut dari Jawa tersebut juga gemar berbunyi atau dikenal dengan sebutan manggung sehingga menentramkan hati. Ternyata banyak orang Thailand yang juga menyukai suara damai perkutut yang sedang manggung sehingga mereka tertarik memelihara dan membudidayakannya juga, hingga orang Muangthai memberikan julukan burung itu dengan nama "Nukhao Chewah" bila diterjemahkan artinya adalah "burung Jawa".
Pada dasarnya, orang Thailand mengenal burung perkutut yang dikembangbiakkan disana sebagai burung Jawa, jadi sebenarnya penyebutan perkutut Bangkok adalah penyebutan orang Indonesia terhadap burung yang dikembang biakkan di Thailand. Bukan nama asli ataupun nama yang disematkan orang Thailand.
Di Thailand perkutut Bangkok juga dilombakan namun bukan pada suaranya saja tapi melibatkan faktor warna dan coraknya. Uniknya bukan hanya burungnya saja yang dilombakan tetapi juga orang yang membudidayakannya. Panitia lomba memberikan penghargaan terhadap pembudidaya yang berhasil memajukan budidaya perkutut dengan peran persilangan, pelatihan suara, sangkar khusus, pemberian pakan dan lain-lain sebagai kehormatan.
Kelebihan Burung Perkutut Bangkok
Sebagaimana burung perkutut lokal, burung perkutut Bangkok di Indonesia juga memiliki tempat tersendiri dihati para pecinta perkutut. Semakin hari banyak orang yang memelihara akibat tertarik dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya.
Burung perkutut Bangkok dikenal memiliki suara yang ngebas lebih besar dan suara menggung yang dinilai pecintanya lebih enak didengar.
Hal ini tentunya ditunjang dengan ukuran tubuh yang lebih besar dibanding perkutut lokal, kepala yang lebih besar, lingkar kacamata yang lebih tebal, kaki yang lebih besar dan panjang, tapi ekornya lebih pendek dan lebih tumpul dibagian ujungnya.
Perlu diketahui bahwa perkutut Bangkok yang tersedia dipasaran berasal dari proses pembiakan di peternakan. Jadi hampir dapat dipastikan selalu ada penanda khusus yaitu di kakinya terdapat ring sebagai identitas untuk mengenali garis keturunannya. Dengan penanda tersebut dapat diketahui asal usul trah atau keturunannya, maka anda dapat melacak bagaimana potensi yang diwariskan dari prestasi indukan dalam garis keturunannya.
Jadi bagaimana, apakah anda juga tertarik ingin memeliharanya juga?
Posting Komentar